Wednesday, January 22, 2014

teruntuk kamu, masa laluku.

Jakarta, 22 Januari 2014
teruntuk kamu masa lalu ku,

kali ini disela ketidak beranianku menemuimu,
disela waktu sempitku,
kusempatkan diri untuk menulis secarik surat untuk kamu wahai masa laluku.

teruntuk kamu masa lalu ku,

entah apa yang terjadi antara kita,
namun seolah tiba-tiba terbangunlah benteng besar nan kokoh yang seolah mampu menutup jeda antar kita.

teruntuk kamu masa lalu ku,

bukan maksud hati untuk meninggalkan kenangan yang telah kita ukir,
lewat tangis, lewat tawa, bahkan lewat kekecewaan.
hanya aku tidaklah mampu melawan musuh di depanku sendiri, yaitu waktu yang semakin cepat berganti..

teruntuk kamu masa lalu ku,

aku tidaklah tahu lagi, apa yang kamu pikirkan tentang aku?
namun aku hendaklah dapat merasakan keburukan pikiranmu tentang adanya aku.
hapuskanlah itu.

teruntuk kamu masa lalu ku,

andaikan saja kamu mengetahui isi hati aku,
kamu tetaplah sama seperti dahulu.
tidak akan terganti.
entah sejuta manusia hendak aku masuki ke duniaku.
kamu tetaplah menjadi kamu,
si pemberi ku kekuatan beberapa tahun terakhirku.

teruntuk kamu masa lalu ku,

semoga kamu mengerti,
disetiap sujud sembahku kepada pemilik jiwa yang kosong ini,
aku titipkan syair-syair doa agar kamu berbahagia dengan kehidupan mu.

teruntuk kamu masa lalu ku,

kamu akan tetap menjadi kenangan, sama seperti masa lalu ku yang lain.
namun hendaklah kamu ingat wahai masa lalu ku,
kamu adalah pembelajaran terbaik yang Tuhan ku beri di kehidupan aku yang sesaat ini.
kamu adalah bagian terbaik di cerita yang telah aku tulis dan hampir saja aku selesaikan.
kamu adalah pemeran utama dalam drama yang telah lama aku lakoni.

teruntuk kamu masa lalu ku,

terima kasih untuk segala-gala yang kamu telah berikan untukku.
semoga kelak dimasa depan kita mampu memulai masa depan kita dari awal.
tanpa jarak, tanpa jeda, namun dalam keterbatasan.
semoga aku mampu melihat kamu menemui kebahagiaan tanpa aku.semoga aku mampu dalam menyadari bahwa bukan aku lah yang terbaik untukmu,
sungguh aku pernah berharap akulah yang akan menjadi titik terakhir dalam pencarian mu.


teruntuk kamu masa lalu ku,

sekian suratku kali ini, semoga kamu memahami.
bahwa kasih itu tidak selamanya berakhir indah.
bahwa perbedaan tidak selamanya mampu disatukan.
bahwa tidaklah cinta selamanya dapat berakhir bahagia.
dan kamu akan aku cintai dengan caraku sendiri.

teruntuk kamu masa lalu ku,
yang tak akan mungkin aku lupakan.


Salam,

Seseorang yang telah menjadi masa lalumu..

1 comment:

Alamanda said...

Nyess ane bacanya sist. Keep on good writing, happy blogging ^^